Popular Post

Popular Posts

Posted by : ilham.rezky Selasa, 11 November 2014



     Di sini saya akan menjelaskan perubahan sosial dan budaya pada anak usia dini yang sedang marak terjadi saat ini. Sebelumnya saya akan menjelaskan definisi dari perubahan sosial dan budaya itu sendiri menurut para ahli. Diantaranya :

1. Menurut Selo soemardjan :  Perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan termasuk nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku antar kelompok dalam masyarakat.
2. Menurut Gillin : Cara-cara hidup yang telah diterima baik karena kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology maupun adanya penemuan baru dalam masyrakat itu.
3. Menurut Kingsley Davis : Perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

     Selanjutnya apa saja sebenarnya faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan budaya pada anak usia dini ? Faktor penyebabnya ialah :

1. Faktor keluarga.
2. Faktor lingkungan.

     Saya akan mengambil contoh kasus mengenai anak usia dini yang mengalami perubahan sosial budaya dimana mereka lebih senang bermain dengan berbagai macam perangkat teknologi zaman sekarang, seperti : komputer, laptop, handphone, dan gadget lainnya. Dimana seharusnya anak usia tersebut lazimnya bermain dengan anak sebayanya, seperti contoh bermain mobil-mobilan, bermain motor-motoran dan hal lazim lainnya yang pantas dilakukan oleh anak seusianya.

     Berikut adalah sedikit wawancara saya dengan adik saya yang juga sudah mengalami perubahan sosial dan budaya :

Saya : Adik lebih senang bermain apa ?
Adik : Main game di laptop Kak.
Saya : Kenapa Adik lebih senang bermain dengan permainan di laptop dibanding dengan bermain dengan mainan mobil-mobilan ?
Adik : Soalnya lebih seru Kak dibanding mobil.
Saya : Darimana Adik tahu permainan game seperti itu ?
Adik : Dari teman-teman Adik kak.

     Dari sedikit wawancara di atas saya dapat simpulkan bahwa penyebab hal tersebut ialah karena lingkungan sepermainan anak tersebut. Tak lepas dari hal tersebut, juga peran orang tua yang dengan mudah memberikan akses terhadap barang-barang tersebut juga mempengaruhi si anak mengalami perubahan sosial budaya.

     Boleh-boleh saja jika si anak terkadang bermain hal tersebut. Tapi yang berbahaya ialah ketika si anak menjadi kecanduan akan gadget yang ia mainkan, karena hal tersebut dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Berikut dampak negatif yang bisa ditimbulkan :

1. Mengalami penurunan konsentrasi.
Anak mengalami penurunan konsentrasi saat belajar. Konsentrasinya menjadi lebih pendek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Anak lebih senang berimajinasi seperti dalam tokoh game yang sering ia mainkan menggunakan gadget-nya.

2. Memengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan.
Ketika belajar, anak tidak mau mencari data dan tidak tertantang untuk melakukan analisis. Anak menginginkan sesuatu yang serba cepat dan langsung terlihat hasilnya. Ada pun proses untuk mencapai hasil akhir itu tidak dipedulikan.

3. Malas menulis dan membaca.
Gagdet menjadikan anak malas menulis dan membaca. Dengan perangkat gadget, maka aktivitas menulis menjadi lebih mudah, ini memengaruhi keterampilan menulis anak. Tak hanya itu, perangkat visual pun tampak lebih menarik dan menggoda, karena dapat memperlihatkan sesuai dengan kenyataan. Akibatnya anak-anak menjadi malas membaca. Sebab, membaca menuntut anak untuk mengembangkan imajinasi dari kesimpulan yang dibaca.

4. Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi.
Anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar serta tidak memahami etika bersosialisasi. Anak tidak tahu, bila ada banyak orang menginginkan sesuatu yang sama, maka wajib antri agar tertib. Ini terjadi karena anak tidak memahami adanya sebuah proses. Apa yang diinginkan harus segera ada dan terwujud, karena terbiasa mendapat pemahaman melalui games atau tontonan.

sumber : http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/waspadai-dampak-negatif-akibat-sering-menggunakan-gadget-pada-anak.html

     Setelah menyadari hal tersebut tentu kita menyadari betapa berbahayanya jika anak usia dini menjadi pecandu gadget. Maka dari itu sangat diperlukan adanya peran orang tua di sini untuk membatasi si anak melakukan hal tersebut.

Semoga apa yang saya tulis dapat memberikan manfaat bagi pembaca ^^....


1.Mengalami penurunan konsentrasi.
Anak mengalami penurunan konsentrasi saat belajar. Konsentrasinya menjadi lebih pendek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Anak lebih senang berimajinasi seperti dalam tokoh game yang sering ia mainkan menggunakan gadget-nya.

2.Memengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan.
Ketika belajar, anak tidak mau mencari data dan tidak tertantang untuk melakukan analisis. Anak menginginkan sesuatu yang serba cepat dan langsung terlihat hasilnya. Ada pun proses untuk mencapai hasil akhir itu tidak dipedulikan.

3.Malas menulis dan membaca.
Gagdet menjadikan anak malas menulis dan membaca. Dengan perangkat gadget, maka aktivitas menulis menjadi lebih mudah, ini memengaruhi keterampilan menulis anak. Tak hanya itu, perangkat visual pun tampak lebih menarik dan menggoda, karena dapat memperlihatkan sesuai dengan kenyataan. Akibatnya anak-anak menjadi malas membaca. Sebab, membaca menuntut anak untuk mengembangkan imajinasi dari kesimpulan yang dibaca.

4.Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi.
Anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar serta tidak memahami etika bersosialisasi. Anak tidak tahu, bila ada banyak orang menginginkan sesuatu yang sama, maka wajib antri agar tertib. Ini terjadi karena anak tidak memahami adanya sebuah proses. Apa yang diinginkan harus segera ada dan terwujud, karena terbiasa mendapat pemahaman melalui games atau tontonan.

Jadi mulai sekarang batasilah interaksi anak dengan sebuah gadget agar kehidupan sosial dan kesehatan bisa tetap terjaga dengan baik. - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/waspadai-dampak-negatif-akibat-sering-menggunakan-gadget-pada-anak.html#sthash.Nl6IWwLz.dpuf


1.Mengalami penurunan konsentrasi.
Anak mengalami penurunan konsentrasi saat belajar. Konsentrasinya menjadi lebih pendek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Anak lebih senang berimajinasi seperti dalam tokoh game yang sering ia mainkan menggunakan gadget-nya.

2.Memengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan.
Ketika belajar, anak tidak mau mencari data dan tidak tertantang untuk melakukan analisis. Anak menginginkan sesuatu yang serba cepat dan langsung terlihat hasilnya. Ada pun proses untuk mencapai hasil akhir itu tidak dipedulikan.

3.Malas menulis dan membaca.
Gagdet menjadikan anak malas menulis dan membaca. Dengan perangkat gadget, maka aktivitas menulis menjadi lebih mudah, ini memengaruhi keterampilan menulis anak. Tak hanya itu, perangkat visual pun tampak lebih menarik dan menggoda, karena dapat memperlihatkan sesuai dengan kenyataan. Akibatnya anak-anak menjadi malas membaca. Sebab, membaca menuntut anak untuk mengembangkan imajinasi dari kesimpulan yang dibaca.

4.Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi.
Anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar serta tidak memahami etika bersosialisasi. Anak tidak tahu, bila ada banyak orang menginginkan sesuatu yang sama, maka wajib antri agar tertib. Ini terjadi karena anak tidak memahami adanya sebuah proses. Apa yang diinginkan harus segera ada dan terwujud, karena terbiasa mendapat pemahaman melalui games atau tontonan.

Jadi mulai sekarang batasilah interaksi anak dengan sebuah gadget agar kehidupan sosial dan kesehatan bisa tetap terjaga dengan baik. - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/waspadai-dampak-negatif-akibat-sering-menggunakan-gadget-pada-anak.html#sthash.Nl6IWwLz.dpuf



















1.Mengalami penurunan konsentrasi.
Anak mengalami penurunan konsentrasi saat belajar. Konsentrasinya menjadi lebih pendek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Anak lebih senang berimajinasi seperti dalam tokoh game yang sering ia mainkan menggunakan gadget-nya.

2.Memengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan.
Ketika belajar, anak tidak mau mencari data dan tidak tertantang untuk melakukan analisis. Anak menginginkan sesuatu yang serba cepat dan langsung terlihat hasilnya. Ada pun proses untuk mencapai hasil akhir itu tidak dipedulikan.

3.Malas menulis dan membaca.
Gagdet menjadikan anak malas menulis dan membaca. Dengan perangkat gadget, maka aktivitas menulis menjadi lebih mudah, ini memengaruhi keterampilan menulis anak. Tak hanya itu, perangkat visual pun tampak lebih menarik dan menggoda, karena dapat memperlihatkan sesuai dengan kenyataan. Akibatnya anak-anak menjadi malas membaca. Sebab, membaca menuntut anak untuk mengembangkan imajinasi dari kesimpulan yang dibaca.

4.Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi.
Anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar serta tidak memahami etika bersosialisasi. Anak tidak tahu, bila ada banyak orang menginginkan sesuatu yang sama, maka wajib antri agar tertib. Ini terjadi karena anak tidak memahami adanya sebuah proses. Apa yang diinginkan harus segera ada dan terwujud, karena terbiasa mendapat pemahaman melalui games atau tontonan.

Jadi mulai sekarang batasilah interaksi anak dengan sebuah gadget agar kehidupan sosial dan kesehatan bisa tetap terjaga dengan baik. - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/waspadai-dampak-negatif-akibat-sering-menggunakan-gadget-pada-anak.html#sthash.Nl6IWwLz.dpuf
1.Mengalami penurunan konsentrasi.
Anak mengalami penurunan konsentrasi saat belajar. Konsentrasinya menjadi lebih pendek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Anak lebih senang berimajinasi seperti dalam tokoh game yang sering ia mainkan menggunakan gadget-nya.

2.Memengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan.
Ketika belajar, anak tidak mau mencari data dan tidak tertantang untuk melakukan analisis. Anak menginginkan sesuatu yang serba cepat dan langsung terlihat hasilnya. Ada pun proses untuk mencapai hasil akhir itu tidak dipedulikan.

3.Malas menulis dan membaca.
Gagdet menjadikan anak malas menulis dan membaca. Dengan perangkat gadget, maka aktivitas menulis menjadi lebih mudah, ini memengaruhi keterampilan menulis anak. Tak hanya itu, perangkat visual pun tampak lebih menarik dan menggoda, karena dapat memperlihatkan sesuai dengan kenyataan. Akibatnya anak-anak menjadi malas membaca. Sebab, membaca menuntut anak untuk mengembangkan imajinasi dari kesimpulan yang dibaca.

4.Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi.
Anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar serta tidak memahami etika bersosialisasi. Anak tidak tahu, bila ada banyak orang menginginkan sesuatu yang sama, maka wajib antri agar tertib. Ini terjadi karena anak tidak memahami adanya sebuah proses. Apa yang diinginkan harus segera ada dan terwujud, karena terbiasa mendapat pemahaman melalui games atau tontonan.

Jadi mulai sekarang batasilah interaksi anak dengan sebuah gadget agar kehidupan sosial dan kesehatan bisa tetap terjaga dengan baik. - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/waspadai-dampak-negatif-akibat-sering-menggunakan-gadget-pada-anak.html#sthash.Nl6IWwLz.dpuf

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © More Information , More Knowledge - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -